Manhaj Salaf Is My Way

Sunday, 27 March 2016

Duhai hati...

Duhai hati...

Tahukah dikau...
Mengapa dikau diciptakan?

Kau dicipta dengan penuh kasih...
Disulami cinta yang kau terbitkan dilubukmu...

Kau hanyalah sekeping hati kecil...
Serapuh dan senipis kulit bawang...
Lemah...

Hadir kau bukan untuk direbut...
Kau bukan untuk dimiliki sesuka hati...

Hati...

Kau hak milik pencipta abadi..
Kau dipenuhi dengan cinta insan-insan istimewa..

Kau bakal dimilik oleh seseorang...
Dimiliki insan yang menemani liku-liku harimu didunia...

Insan yang akan sentiasa mendampingimu
Hingga ke syurga...
Yang halal buatmu...

Duhai hati...

Jangan kau lemah dengan godaan dunia...
Jangan kau lelah dengan ujian yang sementara...
Tabahkan dirimu duhai hati...

Menangislah...
Andai itu akan menguatkanmu...

Itu bukan tanda kau lemah...
Carilah kekuatanmu...

Percayalah...
Pelangi nan indah kan tiba...
Setelah hujan reda...
Bersabarlah...
Bertabahlah...

Duhai hati...

Maaf kerana sering melukaimu...
Perit yang kau rasa menyerang seluruh tubuhku...
Aku lemah tatkala dikau lemah...

Aku mohon...
Kau kuatkanlah dirimu...
Berhentilah berharap kepada manusia...
Kembalikan cintamu kepada pemiliknya...

Carilah Dia...
Raih cinta-Nya...
Kau kan temui kebahagiaan...
Ketenangan...
Yang selama ini kau tercari-cari...

Duhai hati...

Carilah ketenangan dan kedamaianmu...
Yang hanya pada-Nya kau temui...
Mengadulah segala bahagia lukamu...
Pada-Nya...
Yang hanya Dia memahami...
Perbanyakkanlah berdoa...

Moga Allah kembalikan dirimu 'yang baru'...
Moga kau sentiasa tabah...
Mengharungi onak duri yang kian tajam menusuk...
Duhai hati...

Biarpun telah acapkali kau dihiris-hiris...
Biarpun sering darah amarahku mengalir mendidih...
Menahan perit luka yang tersisa...

Aku bermohon agar kau tabah...
Belajarlah dari pengalaman yang kau lalui...
Perbaiki salah dan kurang yang kau lakukan...

Kau sendiri mengetahui...
Manusia seringkali menghukummu...
Sedang mereka tidak tahu...
Keperitan dan susah payahmu...
Keikhlasan dan ketulusanmu...
Keperitanmu menahan segala cemuhan dan amukan...
Mendiamkan segala kebenaran...

Duhai hati...

Segalanya hanya pahit yang tersisa...
Seringkali kau mendamba saat-saat kemanisan bahagia...

Aku mengerti...
Namun tidaklah suatu ujian itu menimpa...
Jika kita tidak berkudrat melaluinya...
Jagalah dirimu...

Duhai sekeping hati kecil...

Jangan biar kau dimiliki...
Sebelum selayaknya dia hadir menghunus cintanya...
Yang belum pasti kau yang ingin dimilikinya...

---

Sang pemilik hati,
Hidayah Hasanuddin

No comments: